[FILOSOFI] √ Tuah Keris Parungsari
Keris Parungsari merupakan Pusaka para Raja zaman dahulu, hingga sekarang Keris ini termasuk yang paling di cari banyak tokoh spiritual. Mengingat Tuah yang ada pada Keris ini, tidak semua orang bisa dengan mudah untuk memilikinya, harus dengan olah laku, ritual hingga berpuasa untuk mendapatkannya.
Keris Parungsari, termasuk salah satu Dhapur Keris luk 13 namun dilihat juga dari Tangguh pembuatannya, karena di zaman sekarang telah banyak sekali Keris Parungsari Kamardikan, sehingga Luk bisa di sesuaikan dengan seninya. Dari ukuran, Bilahnya yang sedang pada ricikannya terdapat:
menggunakan satu Lambe Gajah.
Itu sebabnya, mengapa masih banyak orang yang salah menamakan Keris Perungsari dengan Keris Sengkelat. Jika dilihat dari filosofinya, "Parung" bisa diartikan dengan deretan lereng bukit dan lembah, sedangkan "Sari" dapat diartikan sebagai bunga.
Jadi Secara harfiah, Parungsari dapat diartikan sebagai hamparan elok bukit dan lembah yang dipenuhi dengan bunga-bunga yang indah. Mungkin itulah pemaknaan paling sederhana, dari Parungsari, Keris ini melambangkan kehidupan yang tentram, damai dan indah seperti hamparan lembah yang ditumbuhi bunga-bunga. Begitu sejuk, damai, harum dan indah.
Itulah makna Parungsari sebagai tuntunan dan harapan bagi pemiliknya agar bisa meraih kehidupan seperti makna Parungsari, Tuah dari Keris ini lebih condong untuk kasepuhan dan kewibawaan. Agar pemilik Keris Parungsari
memiliki kewibawaan dan kharisma yang tinggi sehingga disegani oleh semua orang, selain itu juga agar pemilik Keris ini senantiasa memiliki nama yang harum di masyarakat seperti aroma harum bunga sehingga akan disukai dan dihormati oleh semua orang. Sebuah harapan untuk meraih kehidupan yang tentram.
Daya magis yang terkandung di dalam Keris Parungsari, terbilang sangatlah kuat. Jadi tak heran jika sampai saat ini, masih banyak para kolektor pusaka yang ingin memilikinya dengan berbagai alasan.
Keris Parungsari, termasuk salah satu Dhapur Keris luk 13 namun dilihat juga dari Tangguh pembuatannya, karena di zaman sekarang telah banyak sekali Keris Parungsari Kamardikan, sehingga Luk bisa di sesuaikan dengan seninya. Dari ukuran, Bilahnya yang sedang pada ricikannya terdapat:
- Kembang kacang, ada yang memakai Jenggot dan ada yang tidak
- Dua Lambe Gajah
- Jalen
- Sraweyan
- Sogokan rangkap, odho-odho
- ejetan dan Greneng.
menggunakan satu Lambe Gajah.
Itu sebabnya, mengapa masih banyak orang yang salah menamakan Keris Perungsari dengan Keris Sengkelat. Jika dilihat dari filosofinya, "Parung" bisa diartikan dengan deretan lereng bukit dan lembah, sedangkan "Sari" dapat diartikan sebagai bunga.
Jadi Secara harfiah, Parungsari dapat diartikan sebagai hamparan elok bukit dan lembah yang dipenuhi dengan bunga-bunga yang indah. Mungkin itulah pemaknaan paling sederhana, dari Parungsari, Keris ini melambangkan kehidupan yang tentram, damai dan indah seperti hamparan lembah yang ditumbuhi bunga-bunga. Begitu sejuk, damai, harum dan indah.
Itulah makna Parungsari sebagai tuntunan dan harapan bagi pemiliknya agar bisa meraih kehidupan seperti makna Parungsari, Tuah dari Keris ini lebih condong untuk kasepuhan dan kewibawaan. Agar pemilik Keris Parungsari
memiliki kewibawaan dan kharisma yang tinggi sehingga disegani oleh semua orang, selain itu juga agar pemilik Keris ini senantiasa memiliki nama yang harum di masyarakat seperti aroma harum bunga sehingga akan disukai dan dihormati oleh semua orang. Sebuah harapan untuk meraih kehidupan yang tentram.
Daya magis yang terkandung di dalam Keris Parungsari, terbilang sangatlah kuat. Jadi tak heran jika sampai saat ini, masih banyak para kolektor pusaka yang ingin memilikinya dengan berbagai alasan.
Posting Komentar untuk "[FILOSOFI] √ Tuah Keris Parungsari"
Berkomentarlah Dengan Sopan.
Tidak Sesuai Kami Hapus.