√ [TUAH] Keris Pandawa Cinarita Sakti Mandraguna
Keris Pandawa Cinarita sebuah Pusaka yang sangat terkenal karena Tuahnya, sampai sekarang masih banyak sekali yang menceritakan tentang Keris yang satu ini. Secara mata biasa, bila melihatnya hanya sebagai sebuah Keris pajangan yang tak akan terlihat Istimewah, namun jika orang yang mengerti akan Tuah dan Khodamnya maka Keris Panda Cinarita ini pasti akan menjadi salah satu buruannya.
Pandowo Cinarito sendiri merupakan salah satu dhapur Keris luk lima, atau lebih juga bisa kurang. Bentuk bilahnya ada Nglimpa, ada juga yang Nggigir sapi memakai odo-odo. Selain itu, ricikan pada Keris Pandowo Cinarito adalah:
Tuah pada Keris ini, di yakini sangat cocok untuk orang yang Bekerja sebagai Pembicara atau bekomunikasi dengan banyak orang. Keris Pandowo Cinarito, dulu banyak dimiliki oleh para Dalang.
Berikut penjabaran tentang 5 karakter tokoh Pandawa tersebut:
Sejatinya sebilah Keris akan dirasakan tuahnya jika kita bisa memahami pesan atau ajaran yang
terkandung didalamnya dan mau melaksanakannya sebagai tuntunan hidup. Bukan hanya untuk disimpan sebagai pajangan dan diharapkan tuahnya saja.
Untuk tingkat kepopuleran Keris Pandawa Cinarita, bisa diperhatikan betapa banyaknya Keris Kamardikan berdhapur Pandawa. Baik digunakan sebagai pajangan, untuk menandakan Suku Jawa, atau memang sengaja di isi khodam untuk mendapatkan Tuahnya.
Pandowo Cinarito sendiri merupakan salah satu dhapur Keris luk lima, atau lebih juga bisa kurang. Bentuk bilahnya ada Nglimpa, ada juga yang Nggigir sapi memakai odo-odo. Selain itu, ricikan pada Keris Pandowo Cinarito adalah:
- Kembang kacang
- Lambe gajah
- Sogokan rangkap
- Sraweyan
- Dan greneng.
Tuah pada Keris ini, di yakini sangat cocok untuk orang yang Bekerja sebagai Pembicara atau bekomunikasi dengan banyak orang. Keris Pandowo Cinarito, dulu banyak dimiliki oleh para Dalang.
Filosofi Keris Pandowo Cinarito
Dalam cerita pewayangan, rukun Islam digambarkan oleh Kanjeng Sunan Kalijaga. Melalui karakter lima kesatria Pandawa. Kisah tersebut menceritakan jika para tokoh yang baik (protagonis) sekalipun sesekali bisa juga melakukan kesalahan.Berikut penjabaran tentang 5 karakter tokoh Pandawa tersebut:
- Rukun Islam pertama (Syahadat)
Digambarkan melalui tokoh tertua Pandawa, yaitu Raden Yudhistira / Samiaji / Puntadewa dengan senjata pamungkasnya yaitu Jimat Kalimosodo.
Diceritakan bahwa, Raden Yudhistira adalah seorang Raja yang bijaksana dan tidak pernah kalah atau putus asa. Dia selalu sabar dalam menghadapi berbagai musibah, berbaik sangka kepada setiap orang, dan jika perlu mengalah demi menjaga persatuan untuk menuju Kejayaan. Hal itu menggambarkan perjuangan para ulama dalam berdakwah untuk menyebarkan agama Islam. - Rukun Islam kedua Sholat
Digambarkan melalui tokoh kesatria Pandawa, yaitu Raden Werkudoro / Bima / Brothoseno yang tidak pernah duduk dan selalu siap dengan senjata pamungkas Kuku Pancanakarnya.
Artinya, shalat fardhu ada lima waktu harus selalu ditegakkan dalam keadaan apapun. Walaupun dalam kondisi sakit sekalipun, sholat fardhu harus tetap dikerjakan seperti karakter Bima yang selalu berdiri kokoh setiap saat sebagai tiang Pandawa. - Rukun islam ketiga Puasa Ramadhan
Digambarkan melalui tokoh kesatria Pandawa, yaitu Raden Arjuna / Janoko / Permadi. Merupakan kesatria Pandawa yang paling tampan, dan banyak digandrungi kaum Hawa. Ini merupakan perumpamaan, bahwa orang yang sedang berpuasa, dimana godaan hawa nafsu akan datang silih berganti begitu banyaknya yang menggoda untuk membatalkan puasa. - Rukun islam keempat dan kelima Zakat dan Haji
Digambarkan melalui dua tokoh ksatria kembar Pandawa, yaitu Nakula dan Sadewa. Keduanya adalah tokoh Pandawa yang jarang sekali muncul dalam cerita, hal itu sebagai penggambaran ibadah Zakat dan Haji yang hanya diwajibkan bagi orang-orang yang mampu saja. Akan tetapi, tanpa Nakula dan Sadewa, maka Pandawa akan rapuh dan tidak bisa berdiri tegak. Hal itu merupakan gambaran umat Islam, jika tidak ada orang-orang yang sanggup membayar Zakat dan menunaikan Haji, maka fakir miskin akan berpotensi terjerumus dalam kekafiran dan kemurtadan, karena kesenjangan sosial antara orang kaya dan orang miskin tidak akan terjembatani.
Sejatinya sebilah Keris akan dirasakan tuahnya jika kita bisa memahami pesan atau ajaran yang
terkandung didalamnya dan mau melaksanakannya sebagai tuntunan hidup. Bukan hanya untuk disimpan sebagai pajangan dan diharapkan tuahnya saja.
Untuk tingkat kepopuleran Keris Pandawa Cinarita, bisa diperhatikan betapa banyaknya Keris Kamardikan berdhapur Pandawa. Baik digunakan sebagai pajangan, untuk menandakan Suku Jawa, atau memang sengaja di isi khodam untuk mendapatkan Tuahnya.
Posting Komentar untuk "√ [TUAH] Keris Pandawa Cinarita Sakti Mandraguna"
Berkomentarlah Dengan Sopan.
Tidak Sesuai Kami Hapus.